Pengantar Teknologi Sistem Cerdas

DEFINISI AI

Kecerdasan buatan (AI) mengacu pada simulasi kecerdasan manusia pada mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakan mereka. Istilah ini juga dapat diterapkan pada mesin apa pun yang menunjukkan ciri-ciri yang terkait dengan pikiran manusia seperti pembelajaran dan pemecahan masalah.

SEJARAH AI

Gagasan tentang benda mati yang menjadi hidup sebagai makhluk cerdas telah ada sejak lama. Orang Yunani kuno memiliki mitos tentang robot, serta insinyur Cina dan Mesir membuat robot.

Permulaan AI modern dapat ditelusuri pada upaya filsuf klasik untuk menggambarkan pemikiran manusia sebagai sistem simbolik. Tetapi bidang AI tidak didirikan secara resmi, sampai tahun 1956 pada sebuah konferensi di Dartmouth College, di Hanover, New Hampshire, dimana istilah " kecerdasan buatan " diciptakan.

Ilmuwan kognitif MIT Marvin Minsky dan lainnya yang menghadiri konferensi tersebut sangat optimis tentang masa depan AI. "Dalam satu generasi [...] masalah penciptaan 'kecerdasan buatan' secara substansial akan terpecahkan," kata Minsky yang dikutip dalam buku "AI: The Tumultuous Search for Artificial Intelligence" (Basic Books, 1994). [Super-Intelligent Machines: 7 Robotic Futures].

Tetapi untuk mencapai mesin menjadi kecerdasan buatan tidaklah sesederhana itu. Setelah beberapa laporan mengkritik kemajuan dalam AI, pendanaan pemerintah dan minat di bidang tersebut menurun - periode dari tahun 1974–80 yang kemudian dikenal sebagai "musim dingin AI." Bidang ini kemudian dihidupkan kembali pada tahun 1980-an ketika pemerintah Inggris mulai mendanai lagi sebagian dananya untuk bersaing dengan Jepang.

Bidang ini mengalami major winter lainnya dari tahun 1987 hingga 1993, bertepatan dengan jatuhnya pasar untuk beberapa komputer umum awal, dan berkurangnya pendanaan pemerintah.

Tapi penelitian mulai dilakukan lagi setelah itu, dan pada tahun 1997, IBM's Deep Blue menjadi komputer pertama yang mengalahkan juara catur ketika mengalahkan grandmaster Rusia Garry Kasparov. Dan pada tahun 2011, sistem penjawab pertanyaan raksasa komputer Watson memenangkan acara kuis "Jeopardy!" dengan mengalahkan juara bertahan Brad Rutter dan Ken Jennings.

Tahun ini, komputer "chatbot" Eugene Goostman menjadi berita utama karena mengelabui juri agar berpikir bahwa dia adalah manusia “kulit dan darah” yang nyata selama tes Turing, sebuah kompetisi yang dikembangkan oleh ahli matematika dan ilmuwan komputer Inggris Alan Turing pada tahun 1950 sebagai cara untuk menilai apakah sebuah mesin itu cerdas.

Namun pencapaian tersebut menjadi kontroversi, dengan pakar kecerdasan buatan mengatakan bahwa hanya sepertiga dari juri yang tertipu, dan menunjukkan bahwa bot tersebut dapat menghindari beberapa pertanyaan dengan mengklaim bahwa itu adalah seorang remaja yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

Banyak ahli sekarang percaya bahwa tes Turing bukanlah ukuran kecerdasan buatan yang baik.

"Sebagian besar orang di AI yang telah memikirkan masalah ini, sebagian besar, menganggapnya sebagai tes yang sangat buruk, karena hanya melihat perilaku eksternal," kata Perlis kepada Live Science.

Faktanya, beberapa ilmuwan sekarang berencana untuk mengembangkan versi terbaru dari tes tersebut . Tetapi bidang AI telah menjadi jauh lebih luas dari sekadar mengejar kecerdasan manusiawi yang sejati.

KONSEP AI

  1. Acting Humanly
    Acting humanly ialah sistem yang melakukan pendekatan dengan menirukan tingkah laku seperti manusia yang dikenalkan pada tahun 1950 degan cara kerja pengujian melalui teletype yaitu jika penguji (integrator) tidak dapat membedakan yang mengintrogasai antara manusia dan computer maka computer tersebut dikatakan lolos(menjadi kecerdasan buatan).
  2. Thinking Humanly
    Yaitu sistem yang dilakukan dengan cara intropeksi yaitu penangkapan pemikiran psikologis. Manusia pada computer,hal ini sering diujikan dengan neuron ke neuron lainnya atau sel otak dengan sel otak lainnya cara pembelajarannya yaitu melalui experiment-experimen.
  3. Thinking Rationaly
    Ini merupakan sistem yang sangat sulit ,karena sering terjadi kesalah dala, prinsip dan prakteknya,system ini dikenal dengan penalaran komputasi.
  4. Acting Rationaly
    Yaitu sistem yang melakukan aksi dengan cara menciptakan suatu robotika cerdas yang menggantikan tugas manusia.

STUDI KASUS

Sebelum kredit diberikan, koperasi kredit terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh anggota. Kredit akan diberikan jika memenuhi ketentuan dan persyaratan serta memenuhi TUKKEPAR (Tujuan Pinjaman, Kerajinan Menabung Anggota, Kemampuan Membayar, Prestasi Pinjaman Sebelumnya dan Partisipasi Terhadap Koperasi).

Penentuan kelayakan pemberian kredit didasarkan pada laporan pinjaman anggota koperasi kredit. Dalam penentuan kelayakan pemberian kredit ini dibedakan menjadi dua ukuran, yaitu :

  1. Layak diberikan kredit, jika anggota dapat melakukan pembayaran tepat waktu.
  2. Tidak layak diberikan kredit, jika anggota tidak memiliki kemampuan untuk membayar angsuran pokok dan atau bunga pinjaman.
  3. Masing-masing atribut tersebut memiliki nilai atribut yang dijadikan penentuan dalam pengukuran.

Dalam menentukan kelayakan pemberian kredit dilakukan pengukuran kedekatan kasus baru dengan data kasus yang telah ada. Untuk pengukuran kedekatan menggunakan beberapa atribut dan nilai atribut yang terkait. Yang menjadi atribut tujuan adalah kelayakan kredit. Selain atribut tujuan diberikan bobot dengan nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya jika atribut tersebut tidak berpengaruh dalam penentuan kelayakan pemberian kredit dan sebaliknya nilai 1 jika atribut sangat berpengaruh dalam menentukan kelayakan pemberian kerdit. Pembobotan nilai atribut dilakukan untuk 13 atribut predictor.

Masing-masing nilai atribut yang terkait diperbandingkan dengan memberikan bobot nilai antara 0 sampai dengan 1 sesuai dengan kedekatan antar nilai atribut. Nilai 0 artinya jika antar nilai atribut tidak memiliki kedekatan (hubungan) dan sebaliknya nilai 1 jika antar nilai atribut sangat berdekatan (berhubungan).

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan dari tahap awal hingga pengujian penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk proses penentuan kelayakan pemberian kredit, didapatkan kesimpulan bahwa proses - proses penentuan kelayakan pemberian kredit menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini dibuktikan dengan analisis hasil penelitian yang sebelumnya rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 18,2 menit setiap kasus sedangkan dengan menggunakan sistem rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 1,45 menit dan keakuratan hasil rata-rata sebelum menggunakan sistem adalah 70% sedangkan dengan setelah menggunakan sistem meningkat tingkat keakuratannya mencapai 90%. Pengembangan tahap CBR pada penelitian ini hanya sampai tahap retrieval, untuk penelitian selanjutnya mungkin dapat dilanjutkan dengan tahap CBR yang lainnya.


Sumber :

Saputro, Mohammad Ikhsan. Mardiana, Tati. 2015. VOL. I, NO. 2. AGEN CERDAS UNTUK PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT KOPERASI SIMPAN PINJAM. JURNAL TEKNIK KOMPUTER AMIK BSI.

Morris W, Firebaugh. 1989. Artifial Intelligence – A Knowledge Based Approach. PWS Publishing Company. Boston.

Lewis, Tanya. 2014. A Brief History of Artificial Intelligence. Link : https://www.livescience.com/49007-history-of-artificial-intelligence.html (Diakses pada 12 Desember 2020).

Frankenfield, Jake. 2020. Artificial Intelligence (AI). Link : https://www.investopedia.com/terms/a/artificial-intelligence-ai.asp (Diakses pada 12 Desember 2020).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitabisa : Donasi sekarang bisa Online

Pengertian dan Manfaat Manajemen Layanan Sistem Informasi

Review Xiaomi Redmi 4x